Rabu, 24 Maret 2021

Coaching (Koneksi Antar Materi Modul 2.3.a.9)

 Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching juga berarti kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya yang lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003). 

Coaching menjadi salah satu proses 'menuntun' belajar murid untuk mencapai kekuatan kodratnya. Dalam proses menuntun, guru sebagai seorang pamong memberikan pertanyaan-pertanyaan reflektif dan efektif agar kekuatan kodrat anak terpancar dari dirinya.

International Coach Federation (ICF) memberikan acuan mengenai empat kelompok dasar bagi seorang coach yaitu: 1) keterampilan membangun dasar proses coaching, 2) keterampilan membangun hubungan baik, 3) keterampilan berkomunikasi, 4) keterampilan memfasiltasi pembelajaran

Mengapa proses coaching penting dalam konteks pendidikan?

1. Coaching merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid

2. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dapat membuat murid melakukan proses metakognisi

3. Pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam sehingga murid dapat menunjukkan potensinya.

Perbedaan coaching – mentoring – konseling

No.

Aspek

Coaching

Mentoring

Konseling

1.

Tujuan

Mengarahkan coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan potensinya

Membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya

Membantu konseli memecahkan masalahnya

2.

Hubungan

Kemitraan yang setara dan coachee sendiri yang mengambil keputusan. Coach hanya mengarahkan saja, coachee lah yang membuat keputusannya sendiri

Hubungan antara seseorang yang berpengalaman dan yang kurang berpengalaman. Mentor langsung memberikan tips bagaimana menyelesaikan suatu masalah atau mencapai sesuatu

Hubungan antara seorang ahli dan seseorang yang membutuhkan bantuannya. Konselor bisa saja langsung memberikan solusi.

3.

Keahlian

Coach bisa saja seorang ahli, guru, teman atau rekan kerja.

Mentor adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidangnya

Konselor adalah seseorang yang ahli dibidangnya

 

Prinsip-prinsip coaching

Kemitraan: ditandai oleh adanya tujuan percakapan yang disepakati dan idealnya tujuan datang dari coachee

 Percakapan kreatif: percakapan dua arah, percakapan dilakukan untuk menggali dan memetakan situasi coachee, percakapan ditujukan untuk menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru.

Memaksimalkan potensi: percakapan harus ditutup dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh ­coachee. Selain itu, percakapan harus menghasilkan rencana tindakan.

Coaching model GROW-TIRTA

TIRTA dikembangkan dari satu model coaching yang dikenal sangat luas dan telah diaplikasikan, yaitu GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will. Selanjutnya, TIRTA dikembangkan dan diaplikasikan dalam proses coaching  dengan tahapan Tujuan, Identifikasi, Rancangan aksi, dan Tanggung jawab.


Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran (Koneksi antar Materi Modul 3.1)

Pratap Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Suwardi Suryaningrat (alias Ki Hadjar Dewantara) selaku pendiri organisasi ...