Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching juga berarti kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya yang lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003).
Coaching menjadi salah satu proses 'menuntun' belajar murid untuk mencapai kekuatan kodratnya. Dalam proses menuntun, guru sebagai seorang pamong memberikan pertanyaan-pertanyaan reflektif dan efektif agar kekuatan kodrat anak terpancar dari dirinya.
International Coach Federation (ICF) memberikan acuan mengenai empat kelompok dasar bagi seorang coach yaitu: 1) keterampilan membangun dasar proses coaching, 2) keterampilan membangun hubungan baik, 3) keterampilan berkomunikasi, 4) keterampilan memfasiltasi pembelajaran
Mengapa proses coaching penting dalam konteks pendidikan?
1. Coaching merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid
2. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dapat membuat murid melakukan proses metakognisi
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam sehingga murid dapat menunjukkan potensinya.
Perbedaan coaching – mentoring – konseling
|
No. |
Aspek |
Coaching |
Mentoring |
Konseling |
|
1. |
Tujuan |
Mengarahkan coachee
untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan potensinya |
Membagikan
pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya |
Membantu konseli
memecahkan masalahnya |
|
2. |
Hubungan |
Kemitraan yang
setara dan coachee sendiri yang mengambil keputusan. Coach hanya
mengarahkan saja, coachee lah yang membuat keputusannya sendiri |
Hubungan antara
seseorang yang berpengalaman dan yang kurang berpengalaman. Mentor langsung
memberikan tips bagaimana menyelesaikan suatu masalah atau mencapai sesuatu |
Hubungan antara
seorang ahli dan seseorang yang membutuhkan bantuannya. Konselor bisa saja
langsung memberikan solusi. |
|
3. |
Keahlian |
Coach bisa saja
seorang ahli, guru, teman atau rekan kerja. |
Mentor adalah
seseorang yang berpengalaman dalam bidangnya |
Konselor adalah
seseorang yang ahli dibidangnya |
Prinsip-prinsip coaching
Kemitraan: ditandai oleh adanya tujuan percakapan yang disepakati dan idealnya tujuan datang dari coachee
Percakapan kreatif: percakapan dua arah, percakapan dilakukan untuk menggali dan memetakan situasi coachee, percakapan ditujukan untuk menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru.
Memaksimalkan potensi: percakapan harus ditutup dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh coachee. Selain itu, percakapan harus menghasilkan rencana tindakan.
Coaching model GROW-TIRTA
TIRTA dikembangkan dari
satu model coaching yang dikenal sangat luas dan telah diaplikasikan,
yaitu GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will.
Selanjutnya, TIRTA dikembangkan dan diaplikasikan dalam proses coaching dengan tahapan Tujuan, Identifikasi, Rancangan
aksi, dan Tanggung jawab.