Kamis, 15 September 2016

Latar Belakang menjadi awardee LPDP



Assalamu Alaikum,
Selamat Malam teman-teman,
Ini adalah tulisan pertama saya di Blog ini. Pada kesempatan pertama ini, saya akan menceritakan perjalanan panjang saya menjadi seorang awardee BPI LPDP dan akhirnya bisa kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret Surakarta yang merupakan Perguruan Tinggi peringkat ketiga di Indonesia.
Semuanya berawal dari pengalaman pahit saya ketika gagal memiliki anak kedua. Tepatnya 14 September 2015, Bayi perempuan seberat 3,2 kg dan panjang 51 cm terlahir dengan tidak bernyawa melalui proses operasi caesar pada usia kandungan yang ke sembilan bulan. Usia kandungan yang sangat ideal untuk melahirkan, tidak lebih ataupun kurang tapi takdir berkata lain, saya dan keluarga harus menelan pil pahit karena peristiwa ini. Sayapun sempat berada pada masa-masa yang labil, sedih yang sangat dalam dan berkepanjangan. Kemudian datanglah putri saya yang pertama, wajahnya yang polos dan sorot matanya yang berbinar-binar seakan berkata, "Bunda harus bangkit, Bunda tidak boleh sedih lagi!!!!" Seketika kekuatan besar muncul dari dalam, saya harus melanjutkan hidup, ini adalah jalan dari Allah SWT dan Insya Allah yang terbaik untuk umatnya.
Pada saat itu keinginan saya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi sangat kuat, mulailah saya mencari informasi tentang beasiswa dan membekali diri untuk tes TOEFL dengan membeli buku preparation of TOEFL. Pada awal tahun 2016, saya mengikuti tes TOEFL di UPT Pusat Bahasa Universitas Negeri Makassar dan Alhamdulillah mendapatkan nilai yang lebih dari cukup untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa dan pilihan saya jatuh kepada Beasiswa Pendidikan Indonesia Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BPI LPDP). Di sela-sela kesibukan saya mengikuti beberapa pelatihan yang panjang dan padat, saya mempersiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh LPDP. Sebelum kembali mengikuti pelatihan, saya telah berhasil  mendaftar pada beasiswa tersebut. Pada tanggal 27 April 2016, pukul 23.17 WITA saya menerima surat elektronik dari LPDP bahwa saya lulus seleksi administratif dan di undang untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu seleksi substantif pada bulan Mei 2016, tidak banyak persiapan sebelum mengikuti tes tersebut dikarenakan pelatihan yang padat dan panjang. Tanggal 25 dan 26 Mei adalah hari dimana tes substantif tersebut dilaksanakan, pada hari pertama saya berhadapan dengan tiga proses seleksi yaitu On the spot essay writing, Leaderless Group Discussion, dan Verifikasi berkas. Keesokan harinya, tepatnya di pagi hari saya kembali datang di Gedung Kementerian Keuangan RI Makassar untuk menjalani proses seleksi wawancara dan sampai saat tulisan ini dipublilkasikan di blog, wawancara tersebut adalah wawancara yang paling mendebarkan seumur hidup saya dan setelah selesai dari wawancara tersebut, hasilnya sempat membuat saya tidak yakin dan pesimis akan lulus.
Tanggal 10 Juni 2016 adalah tanggal yang dinanti-nanti oleh calon awardee periode II 2016 di seluruh Indonesia. Hari itu adalah penentuan nasib kami, masa depan kami selanjutnya. Kami menunggu pengumuman sejak pagi tapi tidak kunjung ada kabar. Kebetulan saat itu adalah bulan Ramadhan dan pada saat Adzan magrib berkumandang.....sambil memegang segelas Es Cendol, HP saya terus berbunyi. Ternyata di grup calon awardee sudah banyak yang mendapatkan kabar kelulusan. Sayapun dengan segera membuka email dan akun saya tapi statusnya belum berubah, masih tertera "Lulus seleksi administratif", seketika badan lemas dan berpikir mungkin LPDP bukan rejeki saya. Saya yang kemudian ingin meletakkan HP yang pada saat itu layarnya masih standby dan masih dalam kondisi login di portal LPDP, tiba-tiba terkejut dan lompat kegirangan karena statusnya tiba-tiba berubah dari "Lulus Seleksi administratif" menjadi "Lulus seleksi Wawancara". Saya sangat bahagia, keluargapun ikut berbahagia dan untung saja segelas es cendol yang ada ditangan saya tidak tumpah....he....he....he....
Sejak saat itu, saya mulai disibukkan dengan tugas-tugas Pra-PK, telegram, berkenalan dengan awardee lain yang ada di seluruh Indonesia dan setelah itu menjalani Persiapan Keberangkatan (PK) angkatan 75 tanggal 22 - 27 Agustus 2016 di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. PK LPDP adalah salah satu acara yang paling keren, luar biasa, menakjubkan yang pernah saya ikuti. Setelah mengikuti PK, tanggal 29 Agustus saya mulai mengikuti perkuliahan di UNS. 

Sungguh pengalaman yang luar biasa. Saya yang dulu hanya bisa membaca blog orang lain tentang proses penerimaan BPI LPDP, saya yang biasanya sangat terharu ketika menonton video-video PK LPDP di youtube, saya yang biasanya hanya mendengar cerita tentang LPDP, kini.....saya adalah AWARDEE BPI LPDP angkatan 75.... dan andapun bisa...:)

2 komentar:

  1. Sangat menginspirasi kisahnya ibu.. Sy salut sm ibu yg memiliki semangat untuk maju dan bangkit dari kesedihan yg luar biasa

    BalasHapus

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran (Koneksi antar Materi Modul 3.1)

Pratap Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Suwardi Suryaningrat (alias Ki Hadjar Dewantara) selaku pendiri organisasi ...