A.
Latar Belakang
Lingkungan
sekolah yang aman, nyaman dan bermakna merupakan impian setiap murid, guru, dan
seluruh warga sekolah. Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang diimpikan
setiap warga sekolah khususnya murid diperlukan kerjasama yang baik, mulai dari
teladan dari orang dewasa, serta pembiasaan dan aturan yang konsisten. Lingkungan
sekolah impian tersebut dapat diwujudkan dengan menciptakan budaya positif di
sekolah.
Budaya
positif sangat penting untuk diwujudkan, dikembangkan serta dipertahankan di
sekolah, rumah, ataupun lingkungan lain. Hal ini dapat membangun karakter
manusia sebagai pribadi dan juga warga negara yang baik. Penerapan budaya
positif juga dapat menjauhkan generasi muda dari perilaku negatif seperti
berkata kotor, berbohong, perkelahian, perundungan (bullying), dan
perilaku negatif lainnya.
Perwujudan
budaya positif dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti posisi kontrol guru
sebagai manager, disiplin positif untuk menumbuhkan motivasi intrinsik siswa
dalam menyadari kesalahan dan menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang
mereka hadapi, serta kesepakatan kelas yang dibuat bersama untuk dapat dipatuhi
dan menjadi acuan dalam mewujudkan kelas yang diimpikan.
Salah satu hal yang paling
sederhana yang dapat dilakukan dalam mewujudkan budaya posiif di sekolah adalah
membuat kesepakatan kelas. Sebagai calon guru penggerak, manfaat dari
kesepekatan kelas seharusnya tidak disimpan sendiri dan tidak hanya diterapkan
di kelas sendiri, maka dari itu penting untuk dilakukan sosialisasi kepada
atasan dan juga rekan sejawat tentang
bagaimana cara pembuatan kelas hingga manfaat yang akan diperoleh setelah
membuat kesepakatan tersebut.
B.
Deskripsi Aksi Nyata
1. Tahapan awal aksi nyata dimulai dengan
menyampaikan tentang kesepakatan kelas yang telah dilakukan di beberapa kelas
kepada atasan beserta manfaat yang telah dan akan didapatkan setelah membuat
kesepakatan kelas.
2. Langkah selanjutnya adalah menyampaikan tentang
kesepakatan kelas serta manfaatnya kepada beberapa rekan sejawat. Dalam langkah
ini, sekaligus dideskripsikan langkah-langkah dalam membuat kesepakatan kelas
dan siapa saja yang harus terlibat dalam pembuatan kesepakatan tersebut.
3. Langkah terakhir adalah memperlihatkan hasil
kesepakatan kelas kepada wali kelas/rekan sejawat yang telah ditempel pada dinding
kelas sekaligus mengajak mereka untuk ikut serta membuat kesepakatan di kelas
masing-masing dalam rangka mewujudkan budaya positif.
C.
Hasil Aksi Nyata
Ada beberapa hasil yang tampak setelah melakukan
aksi nyata:
1. Atasan tampak antusias dalam mendengarkan tentang
penyampaian budaya positif di sekolah khususnya tentang pembuatan kesepakatan
kelas yang melibatkan siswa dalam mewujudkan kelas impian mereka
2.
Rekan sejawat menyatakan mendapatkan wawasan baru
tentang pembuatan kesepakatan kelas. Hal ini merupakan inovasi bagi mereka
karena aturan biasanya hanya dibuat sepihak oleh guru tanpa mempertimbangkan
kebutuhan dan keinginan murid. Kesepakatan kelas merupakan angin segar bagi
guru dan murid untuk dapat mewujudkan budaya positif di sekolah.
3.
Terwujudnya kolaborasi antara calon guru penggerak,
rekan sejawat dan juga atasan.
D.
Pembelajaran yang didapatkan
1.
Keberhasilan
Dalam aksi
nyata ini, keberhasilan yang berhasil dicapai adalah terjalinnya kolaborasi
antara calon guru penggerak, rekan sejawat dan juga atasan. Selain itu, atasan
dan rekan sejawat juga mendapatkan wawasan baru mengenai perwujudan budaya positif
di sekolah khususnya pembuatan kesepakatan kelas yang melibatkan guru dan
seluruh murid dalam menciptakan kelas impian yang berpihak pada murid.
2.
Kegagalan
Selain keberhasilan,
terdapat juga beberapa kegagalan dalam aksi nyata ini yaitu tidak semua rekan
sejawat dapat dijangkau dalam penyampaian manfaat kesepakatan kelas karena waktu
pelaksanaan di penghujung semester. Selain itu, pembuatan kesepakatan kelas
oleh rekan sejawat juga belum bisa dilaksanakan karena waktu yang tidak
memungkinkan.
E.
Rencana Perbaikan
Untuk pelaksanaan sosialisasi
selanjutnya, perlu diagendakan dengan baik tentang pemilihan waktu yang tepat
agar semua pihak dapat terlibat dan merasakan manfaat dari kegiatan tersebut.
F.
Dokumentasi
![]() |
| Penyampaian tentang kesepakatan kelas dan memperlihatkannya langsung kepada rekan sejawat |
![]() |
| Penyampaian tentang kesepakatan kelas dan memperlihatkannya langsung kepada rekan sejawat |
![]() |
| Penyampaian tentang kesepakatan kelas dan manfaatnya kepada atasan |
![]() |
| Penyampaian kesepakaan kelas kepada rekan sejawat |
















